Jumat, 20 September 2013

TEKNIK PETA KOMPAS ,Azimuth dan Back Azimuth,Resection,Intersection,Koreksi sudut




   1. Teknik Peta KompasOrientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bikit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan adanya deklinasi. Langkah-langkah orientasi peta :

Peralatan Wajib Dalam Susur Gua


Susur gua sangat bervariasi tantangannya. Mulai dari gua yang aman sampai gua yang penuh resiko. Apalagi jika kamu adalah tim ekspedisi untuk membuka ruang dan jalan penelusuran gua. Untuk mengurangi resiko yang mungkin bisa timbul, kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk peralatannya. Persiapan itu diperlukan untuk menghindari resiko yang paling berbahaya. Maklum, dalam olah raga ini, kamu tidak dapat mengandalkan pertolongan dari orang lain ( rescue team ) karena sulitnya medan yang dihadapi. Jadi, kamu harus mempunyai kemampuan menyelamatkan diri sendiri ( self rescue ). Untuk itu peralatan dibawa harus lengkap. Guna peralatan itu untuk membantu penelusuran atau menghangatkan tubuh. Beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam penelusuran gua diantaranya adalah:

MENENTUKAN ARAH TANPA MENGGUNAKAN KOMPAS

Kadangkala, kita dihadapkan pada suatu kondisi yang sangat sulit, berada di alam bebas tanpa peralatan navigasi. Keadaan tersebut akan sangat menyulitkan orientasi dan menentukan arah perjalanan. Hal yang paling penting dilakukan adalah tetap tenang, tidak panik, dan selalu berpikir jernih. Berikut ini diuraikan beberapa tanda yang bisa dijadikan acuan orientasi untuk menentukan arah perjalanan ketika tidak memiliki kompas dan peta.

MANAGEMENT PERJALANAN MENDAKI GUNUNG

Persiapan Untuk merencanakan suatu Perjalanan ke alam bebas Harus ada persiapan dan penyusunan secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah :
• Where
• Who
• Why
• When
• How.
Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut:

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

I. Pendahuluan
Istilah resusitasi atau reanimasi di dalam kamus-kamus diartikan sebagai menghidupkan kembali atau memberi hidup baru. Dalam arti luas resusitasi merupakan segala bentuk usaha medis, yang dilakukan terhadap mereka yang berada dalam keadaan gawat atau kritis, untuk mencegah kematian. Kematian di dalam klinik diartikan sebagai hilangnya kesadaran dan semua refleks, disertai berhentinya pernafasan dan peredaran darah yang ireversibel. Oleh karena itu resusitasi merupakan segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan, peredaran darah dan saraf, yang terhenti atau terganggu sedemikain rupa sehingga fungsinya dapat berhenti sewaktu-waktu, agar kembali menjadi normal seperti semula. Karenanya timbullah istilah “Cardio – Pumonary – Resuscitation” (CPR) yang dalam bahasa Indonesia menjadi Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Rabu, 13 Februari 2013

Pengetahuan Dasar Navigasi Darat


Navigasi darat adalah ilmu praktis. Kemampuan bernavigasi dapat terasah jika sering berlatih. Pemahaman teori dan konsep hanyalah faktor yang membantu, dan tidak menjamin jika mengetahui teorinya secara lengkap, maka kemampuan navigasinya menjadi tinggi. Bahkan seorang jago navigasi yang tidak pernah berlatih dalam jangka waktu lama, dapat mengurangi kepekaannya dalam menerjemahkan tanda-tanda di peta ke medan sebenarnya, atau menerjemahkan tanda-tanda medan ke dalam peta. Untuk itu, latihan sesering mungkin akan membantu kita untuk dapat mengasah kepekaan, dan pada akhirnya navigasi darat yang telah kita pelajari menjadi bermanfaat untuk kita.
Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada dimedan sebenarnya yang di proyeksikan pada peta.

Rabu, 30 Januari 2013

Cara Membuat APi


1.     Persiapan
Sediakan dahulu penyala yang kering betul sebelum kita memulai membuat api tanpa korek, setelah disiapkan lindungilah penyala ini dari angin dan kelembaban. Penyala yang baik sekali adalah kawut. Carilah kain, tali, pucuk palem yang mati, kulit kayu yang dicabik halus-halus, bubuk kayu kering, sarang burung, bahan bahan berambut dari tumbuhan bubuk kayu yang dibuat oleh serangga yang biasanya dijumpai dibawah batang yang mati.